PADANG, SUMBARKITA – Museum Adityawarman menghadirkan beragama jenis dan alat peraga songket dalam pameran temporer bertajuk Pameran Ragam Hias dan Makna Kain Songket Tradisional Minangkabau.
Hal itu merupakan upaya untuk mendekatkan dan mengenalkan kembali kekayaan ragam budaya dan tradisi Minangkabau kepada masyarakat.
Pameran ini juga turut menghadrikan demonstrasi dari perajin dalam proses pembuatan kain songket. Pengunjung berkesempatan menjajal pengalaman menenun dengan alat tradisional.
Kasi Konservasi dan Pengembangan Museum Adityawarman Wirda Aurora mengatakan pameran temporer menghadirkan kain songket dengan beragam motif dari berbagai daerah di Sumatra Barat (Sumbar).
“Jumlahnya ada sekitar 80 koleksi yang bersal dari berbagai wilayah di Sumbar,” katanya kepada SumbarKita, Rabu (3/6/2022).
Ia mengatakan saat ini corak songekt yang paling banyak ditampilkan dalam pameran ini merupakan motif-motif klasik.
“Saat ini, banyak perajin yang melakukan revitalisasi terhadap motif-motif lama. Revitalisasi ini tersebar di berbagai daerah seperti di Pandai Sikek, Sijunjung dan dibeberapa daerah lainnya,” katanya lagi.
Pengunjung pameran ini juga beragam. Mulai dari pelajar, mahasiswa dan kalangan masyarakat umum.
Salah satu pengunjung, Nyayu Salma menyebut secara keseluruhan pameran ini sangat menarik. Namun ia mengeluhkan kurang lengkapnya informasi terhadap corak atau motif yang ditampilkan dalam pameran itu.
“Saya berharap ada informasi yang lebih detail, seperti latar belakang dan sejarah motif pada kain songket dan hal yang membedakan satu motif dengan yang lain,” kata Mahasiswi Internasional Islamic University Malaysia ini.
Editor: RF Asril