SUMBARKITA.ID — Tim Bappenas, Kemenkomarfes, Badan Geologi, Kemen ESDM melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sijunjung, Senin (26/6/23).
Kunjungan itu dalam rangka survei kelayakan calon tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Geopark Indonesia tahun 2023 pada Geopark Ranah Minang Silokek.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir berharap Geopark Ranah Minang Silokek bisa dipilih untuk menjadi tuan rumah event nasional yang akan diikuti oleh seluruh pengelola geopark yang ada di Indonesia pada tahun 2023.
Diketahui, Rakornas tersebut dalam rangka mengevaluasi kegiatan masing–masing Geopark di Indonesia dan pembahasan rencana kegiatan tahun 2024.
Ia berharap seluruh dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, provinsi dan pusat agar event berskala nasional terlaksana di Kabupaten Sijunjung.
“Sejak awal masa menjabat sebagai kepala daerah, kami dan pak wabup menjadikan pengembangan wisata sebagai salah satu tema pembangunan di Sijunjung,” kata Benny di Rest Area Geopark Silokek, Senin (26/6/23).
Jika nanti Geopark Ranah Minang Silokek menjadi tuan rumah, pihaknya akan mempersiapkan semua insfrastuktur dan kebutuhan dalam melaksanakan Rakornas mendatang.
“Pengembangan pariwisata selalu menjadi program konsen kami bersama Wabup. Mohon dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat dalam proses Geopark Silokek menuju Unesco Global Geopark (UGG), yang tentunya dengan memuliakan bumi akan mensejahterakan masyarakat,” tutup Benny.
Sementara itu, Koordinator Rencana Aksi Nasional Geopark Indonesia, Togu Pardede mengatakan pihaknya mengumjungi kawasan Geopark Ranah Minang Silokek sekaligus melakukan survei kesiapan Geopark Ranah Minang Silokek sebagai tuan rumah Rakornas Tahun 2023.
Ia mengakui Kawasan Geopark Nasional yang disandang oleh Silokek memiliki potensi yang luar biasa terkait keragaman geopark.
“Semoga saja Geopark Ranah Minang Silokek terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaran rapat koordinasi nasional nantinya,” ujar Togu.
“Mudah-mudahan Silokek menuju Unesco Global Geopark (UGG) segera terwujud. Karena keragaman geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya sehingga dianggap layak untuk diusulkan ke UNESCO,” tutupnya. ***