PADANG, SUMBARKITA – Pemerintah berencana akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat. Wacana kenaikan harga itu amat disayangkan pengemudi ojek online (ojol).
Persatuan Driver Gojek Indonesia (PD-GI) Kota Padang menilai kenaikan BBM memberatkan para pengemudi ojol.
“Bagi kami ini sangat memberatkan. Di lapangan saat ini orderan cukup sepi karena ada persaingan harga dengan aplikator-aplikaor lain. Apalagi nanti ditambah dengan kenaikan BBM, tentu kami makin sulit,” ujar Pembina PD-GI Padang, Beni, Rabu, (31/8/2022).
Lebih lanjut Beni menjelaskan wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM tidak masuk akal. Sebab saat ini masyarakat tengah kesulitan ekonomi pascapandemi Covid-19 melanda lebih kurang dua tahun.
“Di lapangan saya lihat banyak juga teman-teman yang tidak dapat orderan meski telah standby. Kawan-kawan kadang juga bingung dengan sepinya orderan, isu kenaikan BBM membuat kami tambah bingung,” katanya.
Beni dan pengemudi ojol lain amat berharap pemerintah meninjau kembali wacana menaikkan harga BBM.
“Harapan kami kalau tetap naik tentu harganya wajar. PD-GI sampai detik ini belum akan melakukan langka apapun untuk menyikapi wacana ini. Jadi, kami belum ada rencana unjuk rasa atau sebagainya,” katanya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal kemungkinan harga BBM akan naik dalam waktu dekat ini.
Harga BBM dikabarkan bakal naik per 1 September 2022.
“Pembahasan masih dimatangkan, tunggu saja besok (hari ini),” ujar Arifin Tasrif, Selasa (30/8/2022).
Saat ini, santer beredar isu bahwa harga BBM jenis Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter.
Kemudian, harga Solar menjadi Rp 7.200 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Menanggapi itu, Corporate Secertary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah.
“Kami masih menunggu arahan dari Pemerintah terkait kebijakan harga BBM Subsidi,” kata Irto. (*)
Editor: RF Asril