“Program jahat ini telah terdeteksi pada delapan aplikasi di Play Store yang telah ditekan oleh Google,” kata Kepolisian Belgia, dikutip dari Times of India.
Google juga bekerja keras untuk memerangi malware tersebut sejak tahun lalu, saat Joker dilaporkan kembali. Perusahaan teknol berupaya dengan menghapus aplikasi yang terinfeksi virus jahat tersebut.
Joker ditemukan pertama kali pada 2017 lalu. Sebagai informasi, malware tersebut mampu mencui uang para korbannya.
Namun tak hanya uang, peneliti dari Wuick Heal menemukan Joker mampu mencuri hal lain dari pengguna Android. Yakni mulai SMS, daftar kontak, informasi perangkat, hingga kode one time password (OTP). (cnbc)