SUMBARKITA.ID — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam, memasang dua perangkap jebak untuk mengevakuasi beruang madu) yang muncul di pemukiman warga di sekitar kawasan Kelok 44, Kecamatan Matur, Senin (15/2/2021).
Perangkap itu dipasang di dua lokasi. Lokasi pertama tempat ditemukan beruang madu di Bukik Sikanto, Jorong Padang Galanggang, Nagari Matua Mudiak. Sedangkan lokasi kedua di tempat diduga sarang beruang madu itu dengan jarak sekitar 200 meter dari perangkap pertama. Perangkap jebak dengan panjang sekitar 200 centimeter dan lebar 90 centimeter itu diberi umpan berupa nangka dan durian.
Menurut Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra, pemasangan perangkap itu melibatkan Pemerintah Nagari Matua Mudiak dan warga sekitar
“Perangkap itu bakal dipantau setiap hari oleh petugas Resor KSDA Agam, dalam memastikan apakah satwa liar yang dilindungi Undang-undang tersebut masuk dalam perangkap,” ujar Ade.
Apabila masuk perangkap, tambahnya, maka akan dievakuasi ke kantor BKSDA Resor Agam sebelum dilepasliar ke habitatnya.
Diketahui, pemasangan perangkap dilakukan setelah beruang madu muncul di perkebunan warga dengan jarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Beruang itu sedang memakan nangka milik Indra Jasman (49) dan saat paman Indra atas nama Asril (58) memanen nangka, ia melihat beruang itu.
Sejauh ini beruang sudah tujuh kali muncul di lokasi tersebut semenjak Oktober 2020 sampai Sabtu (6/2/2021). Terakhir beruang juga ditemukan diatas pohon kayu pada Jumat (12/2/2021), dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi sebelumnya. (af/sk)