SUMBARKITA.ID — Sebuah komentar di salah satu postingan Instagram Walikota Padang, Hendri Septa mendadak menjadi pembicaraan hangat warganet. Dalam kolam komentar tersebut dituliskan bahwa ada oknum Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Padang yang diduga melanggar peraturan Perundangan.
Adalah akun @hmaidestalharimahesa yang menulis komentar tersebut. Melalui komentarnya, akun tersebut menduga ada salah satu pegawai yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi pajak iklan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Uda Walikota, bagaimana dengan adanya Oknum BAPENDA yang saya laporkan yang telah melanggar aturan perundangan yang berlaku. Bahkan jelas ada indikasi Korupsi termasuk dgn permainannya dalam masalah IKLAN dan Keuangan Pendapatan ASLI Daerah. TOLONG uda WALIKOTA TEGAS dalam HAL ini. Jika tidak mau DICAP TIDAK mempunyai KEBERANIAN dan KETEGASAN. Banyak OKNUM @bapendapadang yang BERMAIN dalam keuangan serta lainya. Tapi kenapa DIBIARKAN? Atau sengaja PIMPINAN PELIHARA?,” tulis akun tersebut.
Selain itu, disebutkan pula ada dugaan oknum Bapenda yang bermain atau mencari keuntungan pribadi.
Terkait itu, Kepala Bapenda Padang Yosefriawan angkat bicara. Menurutnya, apa yang dituduhkan kepada pihak Bapenda terkait konser band Dewa 19 di Padang.
“Jadi ada salah cuitan dari akun pak Mahesa yang mengatakan ada oknum Bapenda yang bermain dengan pajak. Perlu kita jelaskan, akar permasalahannya yaitu saat Dewa 19 mengadakan konser di Padang. Kami dari Bapenda tentu melaksanakan tugas pokok kami untuk menagih pajak hiburan yang diatur dalam Perda yang menerangkan pajak sebesar 20 persen dari jumlah penjualan tiket,” terangnya.
Yosef menerangkan sesuai mekanisme, setiap penyelenggara harus wajib menyetorkan uang jaminan sebesar 50 persen dari jumlah pajak yang wajib dibayarkan.
“Pantauan dari data kami, penjualan tiket Dewa 19 ada sekitar Rp 227 juta, jadi pajaknya ada sekitar Rp 54 juta. Jadi jika sesuai hitungannya, sekitar Rp 27 juta yang harus dibayarkan terlebih dahulu. Namun hingga saat ini yang baru disetorkan hanya Rp 20 juta,” jelas Yosef.
