SUMBARKITA.ID — Politisi PDIP, Dewi Tanjung ikut buka suara terkait acara Mata Najwa yang menghadirkan kursi kosong sebagai simbol sindiran kepada Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Dewi Tanjung menilai, acara Mata Najwa tersebut hanya mengejar rating belaka. Menurutnya, semakin hari acara yang dibawa oleh Najwa Shihab ini semakin aneh dan tak jelas arahnya.
“Kok nyari rating begini amat ya. Kita melihat Najwa ini semakin aneh dan arahnya tidak jelas,” kata Dewi Tanjung melalui akun Twitternya @Dtanjung15 pada 1 Oktober 2020.
Bahkan, ia menyindir sosok Najwa dengan meminta agar menteri memperiksa otak Najwa. Dewi Tanjung pun menyebut bahwa Najwa sedang kram otak lantaran dibuat pusing mengejar rating program acaranya di televisi.
“Pak Menteri coba dicek otaknya si Najwa bisa jadi sedang kram otak karena pusing mengejar rating untuk programnya,” ujar Dewi.
Ia pun mengajak agar masyarakat Indonesia dapat dengan terbuka menilai sendiri tayangan acara televisi yang digawangi oleh Najwa itu.
“Monggo dinilai ya masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Ia pun mengecam tindakan Najwa yang berbicara dengan kursi kosong tersebut. Menurut politisi PDIP ini, tindakan Najwa tersebut sama dengan mengintimidasi pribadi Menkes Terawan.
Tak tanggung-tanggung, atas kejadian itu, ia menyebut Najwa sebagai senior tapi memiliki cara yang terbilang norak.
“Kalo orang itu tidak bersedia hadir itu hak asasi seseorang menerima atau tidak, dan kau tidak usah baper sampai membully bicara sama kursi kosong. Katanya kau sudah senior tapi kok cara kau norak banget,” imbuhnya.
Diketahui beberapa waktu lalu program bincang-bincang di televisi, Mata Najwa sempat viral karena si tuan rumah, Najwa Shihab wawancarai kursi kosong, yang menjadi simbol sindiran pada Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Hal itu dilakukan lantaran Menkes ini menghilang dari publik, sehingga masyarakat bertanya-tanya terkait keberadaan Terawan.
Selain itu, hal ini juga dilakukan Najwa karena Menkes Terawan yang selalu absen ketika diundang untuk menghadiri acara Mata Najwa. (dj/sk)
KOMENTAR