Padang – Bank Nagari akan memberikan perlakuan khusus kepada debitur yang terdampak bencana alam banjir lahar dingin, banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang beberapa waktu lalu.
Pjs Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra mengatakan, kebijakan tersebut bertujuan untuk membantu pemulihan usaha debitur dan perbankan, serta kondisi perekonomian wilayah yang terkena dampak bencana alam.
Gusti mengakui, bencana alam yang melanda memang berdampak pada perekonomian masyarakat. Bank Nagari tentu melakukan identifikasi.
“Jika memang membutuhkan relaksasi sesuai ketentuan OJK tentu akan kita berikan,” kata Gusti Candra, Jumat (14/6).
Gusti mengungkapkan, jumlah debitur Bank Nagari yang terdampak bencana alam tidak banyak. Adapun nominal kredit kisaran Rp5 miliar dengan sektor usaha terdampak adalah sektor pertanian berupa tanaman hortikultura dan sayur-sayuran.
“Karena memang aliran banjir lahar dingin dan banjir bandang itu menghantam lahan pertanian,” ungkap Gusti.
Gusti menyebutkan pola relaksasi bisa dengan mereschedule kembali angsuran.
“Atau mungkin selama melakukan pemulihan, mereka diberikan keringanan. Nanti ada ketentuannya dan disepakati antara bank dengan debitur,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, banjir lahar dingin, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumbar pada Sabtu (11/5). Selain menewaskan 63 warga, bencana itu juga menimbulkan kerugian hingga Rp517 miliar.