Sumbarkita – Banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda sejumlah daerah di Agam dan Tanah Datar, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga yang berada di sekitar aliran sungai berhulu dari Gunung Marapi untuk menjauhi lokasi.
Hal itu disampaikan melalui keterangan resmi Badan Geologi dengan nomor 09./KM.05/BGL/2024, tentang rangkaian erupsi Gunung Marapi (2.891) mdpl yang terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu atau bom vulkanik di daerah puncak dan lereng.
Kepala Badang Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan agar warga setempat dapat menjauhi aliran dan bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Marapi.
“Imbauan kepada masyarakat agar menjauhi aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi yang secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat,” katanya pada Sabtu, 6 April 2024.
Ia menjelaskan, saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan, sehingga material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak gunung.
“Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Bukittinggi, pada saat sebelum kejadian banjir lahar dingin terekam getaran atau tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, itulah kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar di antaranya pada lokasi Bukik Batabuah dan Sungai Pua Kabupaten Agam serta beberapa sungai di Kecamatan Batipuah Kabupaten Tanah Datar.
“Banjir lahar dingin yang terjadia kemarin Jumat, 5 April 2024 itu mengakibatkan jalan Padang Panjang-Bukittinggi sempat terputus,” pungkasnya.