Pesisir Selatan – Hampir sembilan tahun bangunan belakang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Pasar Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, berfungsi sebagai penahan ombak. Hingga kini, belum ada solusi konkret dari pemerintah daerah setempat untuk menangani masalah tersebut.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi masyarakat, termasuk Ikal Jonedi selaku anggota DPRD Pesisir Selatan daerah pemilihan setempat.
“Sudah hampir sembilan tahun masalah ini terjadi, dan hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemkab Pessel untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya pada wartawan, Rabu (26/6/2024).
Ikal menyoroti lambannya tindakan dari pemerintah daerah, terutama dari Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar yang berlatar belakang sebagai pendidik. Ia menyayangkan bahwa sudah tahun ketiga kepemimpinan Rusma Yul Anwar, namun kondisi tersebut tak kunjung terselesaikan.
“Bupati Rusma Yul Anwar, dengan latar belakang pendidik dan pengalamannya sebagai Kadis Pendidikan, seharusnya lebih peka terhadap isu-isu pendidikan seperti ini. Namun, hingga kini, tidak ada sedikitpun itikad baik dari Pemkab Pessel untuk mencarikan solusi terhadap bangunan sekolah yang terancam abrasi itu,” katanya.
Ikal berharap, pemerintah daerah seharusnya memiliki kepedulian yang lebih terhadap kondisi sekolah, mengingat pentingnya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Ia juga menekankan bahwa isu ini tidak boleh hanya menjadi bahan kampanye di tahun politik.
“Jangan sampai ini hanya dijadikan jargon untuk menarik simpati masyarakat jelang Pilkada. Kami membutuhkan tindakan nyata dari pemerintah daerah,” ucapnya lagi.
Sebagai wakil rakyat, Ikal mengatakan bahwa dirinya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, termasuk membangun batu penahan ombak dengan dana pokir miliknya. Namun, upaya tersebut tidak bertahan lama, karena terus saja tergerus ombak.