PADANG PARIAMAN, SUMBARKITA.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldi bakal menjatuhkan sanksi kepada ASN yang diduga menjadi pelaku pencabulan siswi SD Swasta di Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman.
Namun, sanksi ini diberikan setelah adanya putusan dari pengadilan.
“Kami hormati asaz praduga tak bersalah dulu, sebagai hak si-ASN dan proses hukum. Setelah adanya putusan dari pengadilan, baru kami (Pemkab Padang Pariaman-red) bisa memproses ASN tersebut,” kata Rudy ketika di konfirmasi SUMBARKITA.ID, Jumat (16/9/2022).
Disampaikan Rudy, dirinya dan pimpinan di Kabupaten Padang Pariaman sudah mengetahui kasus yang menjerat salah satu oknum guru SD Swasta di Sicincin ini.
“Kami sudah tahu. Pimpinan juga sudah tahu. Tapi kami ikuti perkembangan proses hukumnya bagaimana. Untuk sekarang, kami belum bisa komentar lebih jauh,” kata Rudy lagi.
Namun, jika terbukti oknum ASN ini bersalah dan melanggar Peraturan Pemerintah (PP) nomor 94 perihal disiplin pegawai negeri sipil (pns), maka akan diberikan sanksi.
“Berdasarkan PP 94 itu maka akan diberikan sanksi. Sanksi itu mulai dari ringan hingga berat dalam artian bisa saja dicopot,” kata Rudi Rilis.
Sebelumnya, seorang guru SD Swasta yang berstatus ASN di Sicincin ditahan oleh Polres Padang Pariaman, Kamis (14/9/2022).
Penahan ini buntut dari laporan seorang siswi SD tersebut yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum guru ini.
Kasus ini pun menjadi perhatian publik karena sempat viral di media sosial. Dimana korban yang masih duduk ke kelas 4 SD, membeli alat test pack untuk dirinya sendiri di sebuah apotik.
Kemudian warga pun bertanya untuk apa alat tersebut, si korban dengan polos menyebutkan dirinya takut hamil karena telah dicabuli oleh gurunya sendiri. Disamping itu, ia juga telah Haid.
Sontak informasi ini menjadi heboh dan membuat Polres Padang Pariaman bergerak mencari kebenaran informasi. Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya oknum ASN tersebut ditahan oleh polisi. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha
