Sumbarkita – Banjir lahar dingin Gunung Marapi baru saja menghantam sejumlah daerah di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar dan sejumlah dearah di Padang Panjang.
Lalu, apa itu banjir lahar dingin dan apa penyebabnya?
Dilansir dari berbagai sumber, banjir lahar dingin adalah aliran air yang bercampur dengan material vulkanik yang berasal dari letusan atau erupsi gunung berapi, aliran tersebut mengalir deras dan cepat dengan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa bongkahan batu.
Adapun isi dari aliran lahar dingin yakni batuan vulkanik, debu, dan bom vulkanik yang bercampur dengan aliran sungai.
Sementara itu, suhu lahar sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi atau batuan dengan fragmen yang sudah subrounded atau mengendap.
Banjir lahar dingin biasanya terjadi setelah gunung berapi erupsi atau meletus, lalu setelah itu hujan sehingga membuat air sungai meluap dan membawa lahar dingin.
Diberitakan sebelumnya, banjir lahar dingin Gunung Marapi telah menerjang daerah Simpang Bukik Lasi, Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam pada Jumat (5/4/2024) pukul 15.30 WIB.
Akibatnya, jembatan penghubung antara Simpang Bukik dengan daerah Lasi jebol, sehingga akses transportasi dari Lasi dialihkan ke daerah Biaro, Kecamatan Canduang.
Banjir lahar dingin juga menyebabkan jalur Padang Panjang-Bukittinggi terhambat tidak bisa dilalui, sehingga pengguna jalan diimbau untuk mencari jalan alternatif.