Sumbarkita — Angin puting beliung disertai hujan yang melanda Kota Padang sejak Kamis (27/3) malam hingga Jumat (28/3) siang merusak 18 rumah, menimpa 5 rumah, dan mengakibatkan longsor di dua lokasi.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kota Padang, 18 rumah yang rusak itu berada di Asrama TNI AD RT 01, 02, 03, dan 05 RW 05, Kelurahan Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo. Kejadian itu mengakibatkan satu orang luka-luka. Sementara itu, di asrama TNI AD RT 05 RW 02 di kelurahan tersebut, pohon tumbang menimpa rumah warga.
Di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah,pPohon tumbang menimpa rumah warga. Adapun di Kelurahan Lubuk Minturun, pohon tumbang menghambat akses jalan dan menimpa rumah warga.
Sementara itu, di Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, terjadi longsor. Kejadian itu telah dilaporkan ke Dinas PU untuk penanganan lebih lanjut.
Di Kelurahan Bukit Gado-Gado, Kecamatan Padang Selatan, longsor mengakibatkan dinding rumah warga roboh. Di Kelurahan Mata Air, pohon tumbang menimpa rumah warga.
Di Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, pohon tumbang di Jalann Samudra, Pantai Padang, menghambat akses jalan.
Di Kelurahan Bungus Barat, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Pohon tumbang menimpa rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan enam lokasi pohon tumbang, satu lokasi angin puting beliung, dan dua lokasi longsor. Pihaknya menerjunkan tim ke lokasi terdampak untuk melakukan pembersihan dan evakuasi.
“Tim gabungan dari BPBD, Dinas PU, dan relawan bergerak cepat menangani dampak bencana agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman,” ujar Hendri.
Sementara itu, Walikota Padang, Fadli Amran, turun langsung ke lokasi terdampak di Asrama TNI AD Kampung Lapai, yang rusak parah akibat angin puting beliung.
“Kami prihatin atas kejadian ini dan memastikan pemerintah akan memberikan bantuan bagi warga terdampak. Kami juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi,” tuturnya.