SUMBARKITA.ID — Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif Corona. Ini seperti menjadi ujung dari sikapnya yang dinilai memandang pandemi sebelah mata.
Kabar Trump positif Corona tentu bikin kaget semua orang. Apalagi pengumuman ini hanya sehari setelah Trump melakukan debat capres AS melawan Joe Biden.
Kejadian ini menambah panjang daftar drama Trump terkait pandemi Corona. Sikapnya yang cenderung menganggap enteng sains, riset dan pandemi Corona, dikritik banyak orang.
Dilansir Detikcom, berikut kumpulan sikap Trump yang dianggap memandang remeh Covid-19
Yakin Corona Hilang Saat Musim Semi dan Musim Panas
Sejak awal pandemi Corona, sikap Trump memang memandang remeh. Pada 11 Februari 2020, dia mengatakan cuaca hangat akan melemahkan Virus Corona. Dia memperkirakan virus Corona akan hilang pada April 2020.
“Panasnya (cuaca) biasanya (bisa) membunuh virus semacam ini,” ungkapnya yang dikutip dari CNN.
Para ilmuwan langsung protes. Terbukti kan, sampai Oktober 2020, virus Corona masih merajalela. Dalam debat pilpres AS, capres Joe Biden pun menyindir sikapnya yang memandang remeh data ilmiah dan pandemi Corona.
“Ini adalah pria yang memberitahu kalian bahwa Paskah (kemarin), virus Corona akan pergi oleh cuaca hangat. Virus Corona akan pergi, seperti sebuah keajaiban” sindir Biden. Benar saja, hari ini Donald Trump positif Corona.
Ingin Cepat-cepat Buka Lockdown
Di awal-awal pandemi Corona, Donald Trump tidak mendukung lockdown. Hal itu menyebabkan dia bergesekan dengan pemerintah negara bagian di New York, New Jersey dan California. Trump tidak ingin lockdown berlangsung lama, seperti dia katakan pada 25 Maret 2020. Pendiri Microsoft Bill Gates mengkritik sikapnya itu. Akhirnya terbukti, melonggarkan lockdown justru mempercepat penyebaran virus Corona. Kalau sudah begitu, repot semua kan?
Usul Suntik Disinfektan untuk Lawan Corona
Salah satu usul Trump paling gila adalah mempertanyakan apakah manusia bisa disuntik disinfektan untuk melawan corona. Hal ini dia katakan saat presentasi kementerian Keamanan Dalam Negeri soal penanganan Corona.
“Saya lihat disinfektan menghancurkannya dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkannya ke dalam?” tanya dia pada 24 April 2020 silam.
Sontak usulan Donald Trump diprotes banyak orang terutama para tenaga medis. Benar saja, beberapa waktu kemudian bermunculan kasus di Amerika. Sejumlah orang masuk rumah sakit, atau bahkan meninggal karena menenggak hand sanitizer.
Usulan konyol ini dibawa sampai debat Capres AS pada 30 September 2020 kemarin. Capres Joe Biden meledek usulan konyol ini.
“Dan by the way, mungkin kamu bisa menyuntik cairan pemutih ke lenganmu, yang akan melawan itu (virus Corona),” sindir Biden pada Trump.
Trump berkilah ucapannya pada waktu dulu itu adalah sarkasme. Masa sih?
Tuduh Corona Virus China Buatan Manusia dari Lab Wuhan
Trump memang agak rasis terkait pandemi Corona. Pada 17 Maret 2020 dia mengatakan ini adalah Virus China. Pada Jumat 1 Mei 2020, Trump melemparkan tuduhan kalau COVID-19 adalah buatan manusia. Donald Trump, mengklaim punya bukti Covid-19 berasal dari laboratorium virus di Wuhan, tapi dia tidak mau mengungkapkan sumbernya. Pemerintah China langsung membantah tuduhan Trump.
Ke pabrik masker, Tapi Tidak Pakai Masker
Donald Trump pada 6 Mei 2020 berkunjung ke pabrik masker N95 Honeywll. Tapi dia tidak pakai masker. Cuma pakai kacamata pelindung. Kelakuannya pun dikritik banyak orang. Gedung Putih membela dan mengatakan pihak pabrik yang menyarankan Trump tidak perlu memakai masker.
Klaim Penanganan Corona di AS Sudah Bagus
Pada 26 Mei 2020, Donald Trump men-tweet kalau penanganan COVID-19 di Amerika sudah bagus. Kicauannya langsung diserbu netizen.
“Ulasan hebat tentang penanganan COVID-19 kami, yang kadang-kadang disebut sebagai Virus China. Ventilator, Pengujian, Distribusi Pasokan Medis, kami membuat banyak Gubernur terlihat sangat baik — dan tidak mendapat kredit untuk itu. Yang paling penting, kami membantu banyak orang hebat!” tulisnya.
Netizen mengatakan Trump kebanyakan main golf. Kenyataannya, sistem kesehatan Amerika Serikat kewalahan menghadapi pandemi. Politisi Partai Demokrat menyindir Trump seperti hidup di dunia paralel. (sk/detikcom)
KOMENTAR