SUMBARKITA.ID — Bupati Solok Epyardi Asda meradang usai Anggota DPR RI Komisi IV Andre Rosiade menyebut perusahaan miliknya yakni PT Kaluku Maritama Utama (KMU) menjadi ‘anak emas’ dalam bisnis bongkar muat di PT Pelindo II. Epyardi menyebut Andre Rosiade sok hebat dan iri dengan dengan popularitasnya saat ini.
“Sebagai seorang anggota dewan, Andre seharusnya menelusuri terlebih dahulu dan tidak asal bicara. Mungkin dia ini merasa sok hebat padahal dia tidak yang sebenarnya,” kata Epyarda, Kamis (1/7/2021).
Mantan Anggota DPR RI itu juga menyebut perseteruan itu berlanjut dalam sebuah Grup WhatsApp. Menurut Epyardi, Ketua DPD Gerindra itu mengaku sakit hati kepadanya karena telah mengintervensi partainya (Gerindra). Bahkan, nama anaknya yang kini menjadi Anggota DPR RI Athari dan duduk di Komisi V juga dibawa-dibawa.
“Athari juga dinilai telah mengintervensi partainya (Gerindra). Padahal keduanya beda komisi. Athari Komisi V sedangkan dia dari Komisi VI. Bagi saya, orang ini (Andre) diibaratkan sudah membabi buta,” katanya.
Ia menegaskan, PT KMU yang disebut-sebut menjadi ‘anak emas’ tidaklah benar. Sebaliknya justru perusahaan miliknya itu tidak mendapat perhatian dari Pelindo.
“Perusahaan lain mendapat (kontrak) 15-20 tahun. Saya hanya 5 tahun. Padahal perusahaan saya paling banyak berinvestasi hingga ratusan miliar,” tegasnya.
Menurutnya, Andre Rosiade menyentil bisnisnya atas dasar kedunguannya dan sakit hati. Sedangkan dia tidak mengetahui apa yang sebenarnya.
“Kalau dia mengatakan telah mengintervensi partainya, itu salah dan apa hak saya melakukan intervensi. Padahal dia Gerindra, saya dari PAN,” tuturnya.
Selanjutnya di halaman berikutnya