PARIAMAN,SUMBARKITA.ID – Jika menonton acara Hoyak Tabuik, kerap kali kita melihat gambar kalajengking di bagian atas Tabuik Piaman.
Gambar tersebut berada di bagian Pangkek Ateh, dan memang sengaja diletakkan disana karena memiliki makna tersendiri.
Usut demi usut, ternyata gambar Kalajengking itu melambangkan karakteristik warga Pariaman.
Kalajengking mempunyai sifat yang unik. Pada kondisi tertentu hewan kelas Arachnida itu bersifat tenang namun di situasi lain ia bisa agresif bahkan sangat agresif.
kalajengking pun memiliki senjata andalannya berupa capit yang tajam serta racun yang perih di bagian ekor.
Walaupun terlihat berbahaya dan menyeramkan, sifat dasar kalajengking sebenarnya cukup menarik dan mengagumkan yakni pekerja keras, tekun, dan ambisius.
Lalu bagaimana falsafah orang Pariaman terhadap Kalajengking sehingga potret hewan berkaki delapan kaki itu dilekatkan pada Tabuik menghadap ke atas.
Menyoal itu, Sumbarkita menemui salah seorang Tuo Tabuik Pasa Generasi ke lima yang bernama Drs. Zulbakri.
“Pada bagian Pangkek Ateh Tabuik tepatnya pada kendi terdapat gambar Kalajengking yang menghadap ke atas. Kalajengking mempunyai falsafah tertentu yaitu menggambarkan karakter orang Pariaman,” ungkap Drs. Zulbakri pada Sumbarkita.id, Kamis (11/8/2022) malam.
Menurut Drs. Zulbakri sifat Kalajengking sangat tenang, namun jika diusik dan zona nyamannya diganggu, Kalajengking akan memberikan perlawan yang agresif.