Sumbarkita – Pada Pilpres 2019 lalu, sebanyak 894 petugas dilaporkan meninggal dunia. Hal itu lantas menjadi perhatian banyak pihak. Beban kerja di Pemilu 2019 cukup besar dianggap menjadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia.
Terkait hal itu, Komnas HAM menyampaikan beberapa catatan dan rekomendasi agar kematian massal petugas KPPS tidak terulang lagi pada Pemilu 2024 ini.
Komnas HAM pun telah mengkaji salah satu faktor penyebab atas tragedi tersebut, yakni lingkungan TPS yang tidak sehat.
Wakil Ketua Komnas HAM, Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan perlu lingkungan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang lebih sehat dan kondusif demi mencegah hal yang tak diinginkan kepada petugas KPPS pada pemilu tahun ini.
“Pertama, kami mengimbau agar petugas KPPS tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, misalnya gorengan, minuman suplemen atau minum kopi secara berlebihan dan lain-lain. Sebaiknya snack diberikan dalam bentuk buah-buahan segar dan minum air putih yang banyak. Jika memungkinkan disediakan vitamin,” kata Pramono dalam keterangan pers pada Senin (12/2).
Komnas HAM juga meminta TPS tidak ada paparan asap rokok, karena berbahaya bagi perokok pasif.
“Paparan asap rokok sangat berbahaya bagi perokok pasif atau mereka yang memiliki komorbid penyakit paru, asma, batuk, serta gangguan pernafasan lain,” ujarnya.
Lalu, Komnas HAM mengimbau agar petugas KPPS senantiasa waspada jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, tidak panik dan dapat memberikan bantuan hidup dasar (basic life support) kepada petugas yang tiba-tiba sakit atau merasa kondisi badan tidak enak.