Namun, kini Basarah justru tak habis pikir substansi advokasi politik yang pernah digunakan untuk membela Ade Armando malah digunakan yang bersangkutan untuk menyerang PDIP. Menurutnya, Ade Armando menyerang PDIP tanpa alasan yang rasional.
”Saya ingin sekali tahu apa yang telah dilakukan PDI Perjuangan terhadap Ade Armando hingga ia merasa disakiti dan kini melakukan semacam balas dendam terhadap partai kami? Saya menilai Ade Armando kini juga melakukan kekerasan, padahal kekerasan yang pernah dialaminya dulu pernah membuatnya hampir tewas. Bedanya, jika dulu dia mengalami kekerasan fisik, kini dia melakukan kekerasan verbal terhadap PDI Perjuangan dengan maksud menjatuhkan partai politik kami di mata publik,” paparnya.
Wakil Ketua MPR ini pun menambahkan, sesama pejuang nasionalis seharusnya saling mendukung, bukan justru saling menjatuhkan hanya karena alasan politik elektoral.
Oleh karena itu, ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menjadikan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2024 sebagai perayaan demokrasi yang penuh keriangan, kegembiraan dan persaudaraan. Menurutnya, semua pihak harus melawan irasionalisme, fitnah, berita hoaks, juga kekerasan fisik dan kekerasan verbal.
”Cara-cara berpolitik yang tidak saling menyakiti pihak lain itu harus dimulai oleh para politisi apalagi yang berlatar belakang akademisi seperti Ade Armando dan lain-lain. Para politisi akademisi dan akademisi politisi mestinya menjadikan politik sarana pengabdian kepada bangsa dan negara dengan cara merawat dan menjaga keutuhan dan persatuan bangsa,” tutupnya dilansir detikcom. ***