Padang Panjang – Pemerintah Kota Panjang telah melakukan berbagai penangangan pasca bencana alam banjir bandar bandang telah terjadi pada 8 April 2024 dan 11 Mei 2024.
“Dalam penanganan bencana banjir bandang ini, Pemko telah melakukan beberapa tindakan. Di antaranya pembukaan posko pengungsi. Hari pertama itu ada sekitar 340 pengungsi. Selain itu telah dilakukan pendataan dan penyaluran bantuan,” ungkap Plh Wali Kota Padang Panjang Winarno saat Rakor Bencana Alam, Senin di Ruang VIP Balai Kota Padang Panjang, Senin (27/5/2024).
Winarno menjelaskan, saat ini Pemko tengah menyiapkan relokasi dan normalisasi aliran sungai di Lubuk Mata Kucing dan pembersihan saluran air yang terus dilakukan bekerja sama dengan TNI dan Polri.
Sedangkan untuk pemulihan jangka pendek, telah dibangun jembatan darurat untuk akses masyarakat serta MCK di Tanjung dan Lubuk Mata Kucing.
“Untuk warga yang rumahnya rusak, kita carikan rumah kontrakan. Saat ini kita butuh penambahan alat berat agar normalisasi sungai berjalan lebih cepat. Sementara untuk jangka panjang, dibutuhkan pembangunan jalan di Lubuk Mata Kucing dan jembatan di Tanjung serta SMA N 1 Sumbar yang saat ini sudah dalam proses preview. Untuk masa tanggap darurat kita perpanjang hingga 8 Juni mengingat masih ada pengungsi di SMA N 1 Sumbar,” jelasnya.
Diketahui, rakor yang dipimpin Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo tersebut digelar untuk percepatan penanganan dampak bencana alam banjir bandang lahar dingin dan longsor. Rakor juga diikuti BNPB, BPBD Sumbar, Dandim 0304/Agam dan 0307/Tanah Datar. Sekda dan kepala BPBD dari Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Wahyu Eko Purnomo menyampaikan, rakor bertujuan mengakselerasi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanganan dampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.