Padang Panjang – Berdasarkan data pada aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka prevalensi stunting di Kota Padang Panjang pada Desember 2023 sebesar 15,49%, sedangkan pada April 2024 sebesar 12,83%.
Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota, Sonny Budaya Putra saat membuka kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting yang digelar Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA), di Hall Lantai III Balai Kota, Selasa (21/5/2024).
Sementara itu berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 angka prevalensi stunting Kota Padang Panjang mencapai 15,8%. Sedangkan target penurunan di Kota Padang Panjang pada 2024 ini yaitu sebesar 1,8%.
Perbedaan data e-PPGBM dan SKI ini, untuk e-PPGBM merupakan data dari penimbangan yang dilakukan kader posyandu setiap bulannya, lalu diinputkan ke aplikasi ini.
“Sedangkan SKI merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan setiap tahunnya,” jelas Kepala Dinas Kesehatan, Faizah kepada Kominfo.
Sebelumnya, Pj Wako Sonny menyampaikan kegiatan Audit Kasus Stunting yang diselenggarakan sangat penting untuk mengetahui faktor penyebab risiko dan kasus stunting.