Sumbarkita – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah agar setiap bangunan yang didirikan, selalu mengacu pada peta kawasan risiko bencana.
Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, pihaknya telah menyusun peta kawasan risiko bencana menyusul terjadinya banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat.
“Kami sudah menyusun peta kawasan risiko bencana dan telah menyebarkannya ke pemerintah daerah. Jadi, setiap ada pembangunan maka harus memerhatikan peta kawasan risiko bencana ini,” kata Suharyanto di Tanah Datar, dikutip Antara, Selasa (21/5).
Lebih lanjut dia menyebut, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah-langkah mitigasi bencana di antaranya BNPB bersama pemerintah daerah akan membersihkan aliran 18 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi.
Tujuannya, agar ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi atau banjir lahar dingin sekalipun, maka diharapkan tidak mengakibatkan bencana banjir bandang susulan.
Berdasarkan pemantauan udara yang dilakukan BNPB bersama instansi terkait, masih terdapat sejumlah titik-titik penumpukan material yang dapat memicu banjir bandang. Dalam waktu dekat BNPB akan memfokuskan pembersihan material tersebut.
BNPB juga berencana meledakkan tumpukan material yang dalam skala besar agar tidak menjadi ancaman banjir lahar dingin susulan. Namun, langkah itu masih perlu koordinasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah.