Padang – Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Syahendri Barkah menilai pesatnya pertumbuhan pasar digital saat ini dapat mengancam transaksi jual beli pedagang toko di pasar konvensional.
Menurutnya, keberadaan toko di pasar ke depannya, bisa saja terancam menjadi gudang, mengingat transaksi digital lebih praktis.
“Pastinya digitalisasi membawa pengaruh terhadap proses jual beli pedagang di pasar. Tidak hanya di Kota Padang, namun di tempat lain juga. Konsumen sekarang menginginkan hal mudah, murah dan tidak ribet yang mereka dapatkan melalui digitalisasi ini,” ujar Syahendri Barkah, dilansir dari Diskominfo Padang, Jumat (17/11).
Ia mengatakan proses pemasaran, transaksi jual beli, dilakukan melalui jejaring media sosial dan marketplace terus bertambah.
“Inilah salah satu pengaruh digitalisasi. Lama-lama toko yang ada di pasar bisa saja menjadi gudang. Sementara pemasaran dilakukan melalui media sosial dan marketplace,” imbuhnya.
Meski demikian, pihaknya mengupayakan pasar konvensional kembali ramai. Dinas Perdagangan Kota Padang akan menata kembali pasar, sehingga representatif, bersih, tertata dan terkelola dengan baik
“Hal ini bisa sama-sama kita jaga, baik Pemko Padang dan masyarakatnya. Kita ciptakan suasana pasar yang representatif, bersih, tertata dan terkelola dengan baik. Sehingga dengan begitu, diharapkan masyarakat kembali ramai ke pasar,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan sosialisasi mengenai digitalisasi kepada para pedagang. Dimulai dari dasar, membina, melatih hingga memasarkan produk yang dihasilkan.