Pasaman Barat – Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Pasaman Barat (Kejari Pasbar) membacakan dakwaan terhadap Ali Munar, terdakwa perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Kamis (21/9/2023).
Sebelumnya Ali Munar telah divonis penjara 4 tahun, denda Rp 200 juta dan mengganti kerugian negara sebesar Rp3,6 miliar dalam kasus korupsi pembangunan RSUD Pasbar.
Kepala Kejari Pasbar M. Yusuf Putra mengatakan, dalam kasus TPPU, Ali Munar didakwa pasal berlapis Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp10 miliar.
Yusuf Putra menyampaikan, dalam dakwaan tersebut Ali Mumar disebut telah menerima uang dari Ali Amril secara bertahap sesuai dengan pencairan termyn dan transfer dari Jemmy Prabowo dan kawan-kawan sebesar Rp5,65 miliar.
“Uang sejumlah itu diterima oleh terdakwa melalui transfer ke rekening milik orang terdekatnya dan kepada rekening mitra bisnis terdakwa yaitu rekening atas nama HA dan HS,” sebut Yusuf Putra.
Dijelaskan, terdakwa dengan sengaja menggunakan rekening milik orang terdekatnya untuk kepentingan menerima uang hasil tindak pidana korupsi.
“Kemudian, terdakwa Ali Munar telah menempatkan sejumlah uang yang bersumber dari hasil tindak pidana korupsi dan dengan tujuan mengaburkan atau menyamarkan serta menyembunyikan asal-usul hasil tindak pidana korupsi tersebut,” lanjutnya.
Terdakwa menyamarkan hasil tindak pidana korupsinya itu dengan cara membelanjakan, mentransfer dan melakukan transaksi keuangan lainnya serta untuk membayar pembelian kendaraan roda empat yang dipesannya seolah-olah sebagai hasil usaha yang sah.
Usai menjalani persidangan perdana terkait kasus TPPU ini, terdakwa kembali diantar ke sel Rutan Kelas II B Padang untuk menjalani masa tahanan dalam kasus korupsi RSUD Pasbar. ***
