SUMBARKITA.ID — Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Sales Area Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menjatuhkan sanksi kepada satu Sub Penyalur/Pangkalan LPG 3 Kg di Suka Damai, Desa Nagari Panti, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman.
Sanksi dikeluarkan berdasarkan laporan masyarakat yang membeli LPG 3 kg subsidi diatas HET (Harga Eceran Tertinggi), di pangkalan dengan pemilik Rika Yulianti. Sanksi yang diberikan berupa menghentikan pasokan selama bulan September 2023 mendatang.
“Dari hasil investigasi, ditemukan pangkalan tersebut menjual di atas HET yang telah ditetapkan melalui SK Gubernur Sumatera Barat No. 95/2014 Rp 18.600, dimana Pangkalan Rika Yulianti menjual satu tabung LPG 3 Kg di harga kisaran Rp 22.000 sampai Rp 23.000,” jelas Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumbar, Narotama Aulia Fazri, Sabtu (12/08/2023).
Selain itu, pihak Agen LPG PSO (Public Service Obligation) PT. Pincuran Sembilan Sembilan pun dianggap lalai membina pangkalan di bawah kontrak dan pengawasan agen mereka. Maka agen tersebut juga dikenakan sanksi pemotongan alokasi sejumlah 1.120 tabung untuk September 2023, sebanyak alokasi bulanan Pangkalan Rika Yulianti.
“Apabila dikemudian hari, pangkalan tersebut masih melanggar maka sanksi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) langsung diberikan kepada pangkalan Rika Yulianti. Sedangkan alokasi tabung LPG 3 kg kepada agen yaitu PT Pincuran Sembilan Sembilan akan dihentikan permanen oleh Pertamina. Agen pun harus bertanggung jawab membina pangkalannya sesuai kontrak,” tegas Narotama.
Harga LPG 3 Kg di Pasaman dan Pasbar Capai Rp30 Ribu
Meskipun Pertamina Patra Niaga melalui Sales Area Wilayah Sumbar telah menjatuhkan sanksi kepada satu agen dan pangkalan binaannya, namun tak serta merta menurunkan harga LPG 3 Kg di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumbar, Khairuddin Simanjuntak, dari Fraksi Gerindra, Komisi IV yang membidangi ESDM (Energi Sumber Daya Mineral), menyebutkan pada Sabtu, hingga pukul 16.00 Wib harga LPG bersubsidi tersebut tembus hingga Rp. 28-30 ribu/ tabung.
“Memang harga itu berada ditingkat pengecer yang berada diluar jangkauan pertamina, namun melambungnya harga tersebut tentu akibat kenaikan harga di tingkat pangkalan dengan harga Rp 23-24 ribu/tabung 3 Kg. Seperti yang terjadi di Kecamatan Gunung Tuleh, Pasaman Barat,” papar Khairuddin saat dihubungi wartawan, Sabtu (12/08/2023).