SUMBARKITA.ID – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama September 2022 inflasi Kota Bukittinggi mencapai 1,87 persen. Angka ini adalah yang tertinggi di Indonesia.
Asisten II Pemkot Bukittinggi, Rismal Hadi mengatakan pemicu tingginya inflasi yakni kenaikan tarif angkutan umum dan harga barang sebagai dampak kenaikan harga BBM.
“Kenaikan dominan terjadi pada sektor transportasi,” ungkap Rismal, dikutip dari keterangannya, Jumat (7/10/2022).
Rismal menjelaskan, untuk bahan makanan, pangan dan lainnya juga mengalami kenaikan, namun tidak signifikan.
Terkait kenaikan tarif transportasi, sejauh ini Pemkot Bukittinggi belum mengeluarkan persetujuan.
“Koperasi angkutan umum memang sudah ajukan kenaikan tarif, namun masih lakukan kajian. Namun kenyataan di lapangan sudah ada para sopir angkot yang telah menaikkan tarif,” paparnya.
Rismal menambahkan, untuk menekan laju inflasi Pemkot Bukittinggi telah melancarkan berbagai program ketahanan pangan dan pasar murah.
“Pogram ini diharapkan dapat menurunkan angka inflasi di Oktober ini,” tandasnya. ***