PARIAMAN, SUMBARKITA – Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pariaman akan membentuk 500 relawan pemadam kebakaran (Redkar) di tingkat desa.
Kapala Seksi Damkar Pariaman, Hendra mengatakan pembentukan relawan bertujuan untuk meminimalisir kebakaran lahan yang kerap terjadi di Pariaman.
Para Redkar, sambung Hendra, akan disiagakan di setiap dusun dan desa di Pariaman.
“Redkar ini akan memantau potensi kebakaran di daerah masing-masing, karena banyak warga yang tidak mengetahuinya. Sekarang kami sedang mencari lokasi dan waktu pelaksanaan pelatihan untuk Redkar,” katanya, Senin (3/10/2022).
500 Redkar yang akan direkrut, kata Hendra, tidak hanya dibekali pengetahuan mengenai apa penyebab kebakaran. Namun, juga dilatih untuk mengatasi dan memadamkan kebakaran.
“Upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga terhadap penyebab kebakaran, sehingga angka kebakaran di Pariaman dapat turun dari jumlah kebakaran tahun lalu yang mencapai 71 kejadian,” ungkapnya.
Dari catatan pihaknya, sepanjang tahun 2022 ini kebakaran di Pariaman telah mencapai 48 kejadian.
“Baik yang disebabkan oleh arus pendek listrik maupun karena pembakaran sampah,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Sejak Januari hingga Agustus 2022, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman telah memadamkan 48 kebakaran yang terjadi di wilayah itu.
Kepala Dinas Satpol-PP Damkar Pariaman Alfian mengatakan penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik dan pembakaran sampah yang dilakukan warga.
Korsleting listik terjadi karena banyaknya rumah yang belum mengganti kabel listrik dalam waktu yang cukup lama. Di samping itu, kebiasaan warga membakar sampah saat musim kemarau juga jadi pemicu terjadinya kebakaran.
“Lebih baik mengeluarkan uang dan waktu lebih untuk mengganti kabel listrik, daripada mengalami kerugian besar karena rumah dan lahan terbakar” ujarnya, Jumat (23/9/2022). (*)
Editor: RF Asril