PADANG, SUMBARKITA – Tepat pada hari ini, 17 September 1945 silam, organisasi perhimpunan nasional yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) resmi berdiri.
Kala itu, salah seorang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia asal Ranah Minang, Mohammad Hatta atau yang akrab dipanggil Bung Hatta ditunjuk sebagai Ketua PMI pertama.
Sebelum resmi berdiri dengan nama PMI, organisasi ini memiliki sejarah yang panjang dan penuh liku. Merujuk situs resmi PMI dijelaskan bahwa pada 12 Oktober 1873 Pemerintahan Belanda mendirikan Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indie (NERKAI).
NERKAI menjadi organisasi palang merah pertama di bawah otoritas Pemerintahan Belanda di Indonesia. Lalu, pada tahun 1932 dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan mulai merancang organisasi palang merah yang berada di bawah kendali Bumi Putra.
Usulan ini diajukan pada tahun 1940, namun saat itu NERKAI menolak. Proposal itu kembali diajukan saat penjajahan Jepang, namun hasilnya tetap sama, proposal pendirian palang merah itu juga ditolak.
Haris Munandar dalam buku Mengenal Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Sar Nasional (BASARNAS) yang terbit tahun 2008 menjelaskan saat Republik Indonesia resmi terbentuk Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk membentuk suatu badan Palang Merah Indonesia.
Pembentukan Palang Merah Indonesia saat itu dilakukan oleh Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai penulis dan tiga anggota panitia pendirian organisasi, yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, dan Dr. Boentaran.
Haris Munandar menjelaskan tepat satu bulan setelah kemerdekaan, pada 17 September 1945 PMI resmi terbentuk dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.