SUMBARKITA – Pemilih muda pada Pemilu 2024 diyakini bisa menembus 60 persen. Hal tersebut diungkapkan Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Lolly Suhenty.
Menurutnya sudah menjadi tugas Bawaslu dalam menggaet pemilih muda tersebut ikut terlibat mengawasi pemilu dan pemilihan dengan berkolaborasi para ‘kreator’ (pembuat) konten.
Pihaknya melihat hoaks dan disinformasi kerap menjamur di media sosial, maka perlu adanya konten yang menarik dari penyelenggara pemilu untuk membungkam hal tersebut.
“Berita benar kadang tidak terviralkan karena kontennya tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maka kita memang perlu strategi edukasi agar bisa tepat sasaran,” jelasnya dalam Bawaslu Mendengar di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga :
- Bawaslu Ajak Tiktok Atasi Hoaks Pemilu 2024
- KPU RI Sampaikan Hasil Pemutakhiran Data Pemilih Semester Satu
Lolly menambahkan tantangan Bawaslu adalah menciptakan konten kepemiluan yang edukatif dan kreatif. Dia pun berharap pandangan kreatif dari konten kreator dapat menghasilkan yang konkret seperti kolaborasi dengan teman-teman konten kreator lainnya.
“Ini membutuhkan kreativitas tinggi tidak semua orang sudah sampai di titik itu, walaupun saya yakin kita akan sampai,” terang dia.
Sementara itu, salah satu konten kreator Puty Puar pun menyampaikan konten kepemiluan untuk mempersiapkan Pemilu 2024 mendatang sudah banyak ragamnya bisa lewat visual, audio, audiovisual dan interaktif.
“Tinggal, bagaimana Bawaslu dapat bereksplorasi dengan format dan konten ‘platform’ yang telah ada, tahu apa yang ingin disampaikan. Melihat apa yang menarik bagi audiens,” terangnya. (*)