Sumbarkita – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, mengganti varietas padi yang ditanam oleh petani di daerah tersebut dengan jenis padi Inpari. Langkah ini diambil untuk menghadapi masalah hama wereng yang sering menyerang tanaman padi di wilayah tersebut, serta untuk meningkatkan produksi gabah kering panen (GKP).
Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Marlina Sepa, mengatakan bahwa tanaman padi di Pariaman sebelumnya sering kali diserang oleh hama wereng. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mengganti varietas padi yang sebelumnya seperti IR 42 dan Cisokan dengan Inpari.
“Kami telah melakukan percobaan terhadap varietas padi Inpari di lapangan dan hasilnya cukup efektif dalam mengatasi serangan hama wereng,” jelas Marlina, Selasa (21/1).
Pemerintah Kota Pariaman berencana untuk membagikan bibit padi Inpari kepada petani pada bulan April 2025. Bibit ini akan diperoleh dari balai benih yang ada di Provinsi Sumatera Barat, dan didistribusikan dengan total lebih dari 13,8 ton. Anggaran yang digunakan untuk pengadaan bibit ini mencapai sekitar Rp160 juta, yang bersumber dari dana pokok pikiran anggota DPRD setempat, Riza Saputra dan Harmen Agusrianto. Bibit padi tersebut akan disebar ke Kecamatan Pariaman Timur dan Pariaman Selatan.
Selain itu, Marlina juga menekankan komitmen pemerintah kota untuk terus meningkatkan produksi padi guna mendukung program nasional swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian petani di daerah tersebut.
Tahun 2024, produksi gabah kering panen di Kota Pariaman tercatat mencapai 21.498 ton, mengalami kenaikan sebesar 38 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 21.460 ton. Marlina menyatakan bahwa peningkatan produksi ini didorong oleh berbagai upaya yang dilakukan bersama para petani, seperti penggunaan pupuk organik, pengendalian hama, peningkatan intensitas tanam, dan perbaikan masalah pengairan.
Banyak petani di Pariaman kini mulai menggunakan pupuk organik yang tersedia di sekitar mereka, yang secara signifikan meningkatkan kualitas tanah. Selain itu, petani juga berhasil meningkatkan kuantitas penanaman, yang sebelumnya hanya dilakukan dua kali setahun, menjadi lima kali dalam dua tahun.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemerintah Kota Pariaman berharap dapat terus mendongkrak produksi padi dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di daerah tersebut.