Agam, Sumbarkita – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam mencatat sebanyak 38 unit sekolah berada di sekitar Gunung Marapi, terdiri dari 32 SD dan 6 SMP dengan jumlah siswa sekitar ribuan orang.
Kepala Disdikbud Agam, Isra mengatakan 38 sekolah itu berada di Kecamatan Canduang sebanyak 17 unit SD dan 3 unit SMP.
Sementara di Kecamatan Sungai Pua sebanyak 15 unit SD dan 3 unit SMP.
“Ini berdasarkan pendataan yang kita lakukan di dua kecamatan yang terdekat dengan Gunung Marapi,” kata Isra, dikutip Antara, Kamis (18/1).
Ia mengatakan, bagi sekolah yang berada di sekitar Gunung Marapi dan sering terdampak erupsi, telah meniadakan kegiatan di luar kelas, seperti olahraga, upacara dan kultum.
“Tidak ada kegiatan di luar kelas seperti olahraga, upacara, kultum dan lainnya,” ujarnya.
Meski demikian, sampai saat ini siswa masih bisa belajar tatap muka dengan ketentuan harus memakai masker ke sekolah.
Kemudian sekolah diberikan kewenangan untuk mengambil keputusan apabila terjadi peningkatan abu vulkanik.
Kewenangan itu berupa menghentikan pembelajaran di sekolah, mengurangi jam pelajaran, memulangkan siswa lebih cepat atau untuk sementara mengumpulkan siswa pada tempat yang dianggap aman dan tidak membahayakan.