“Petugas kami sekarang rutin untuk turun melalukan pengecekan dan pengobatan terhadap sapi-sapi yang positif PMK,” lanjutnya.
Baca Juga:Â Kompensasi Rp10 Juta untuk Sapi Terdampak PMK di Padang Belum Disalurkan
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Padang, Syahrial Kamat menjelaskan pengawasan terhadap hewan ternak yang datang dari luar daerah terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran PMK di Kota Padang.
“Gejala PMK itu mulut sapi berbusa, matanya merah, dan gejala lain. Kita ambil sampel cairan pada sapi untuk kita lakukan pengecekan. Sehingga dari hasil itulah kita mengetahui hasilnya,” ujarnya.
Syahrial mengatakan, untuk saat ini, hewan ternak yang positif terpapar tengah diisolasi agar tidak menyebarkan ke hewan ternak yang lain.
Isolasi, kata Syahrial, juga diberlakukan untuk hewan ternak yang juga memiliki gejala mencurigakan.
“Jika sapi yang kita isolasi maupun kita obati kondisinya makin parah, maka akan kita lakukan pemotongan paksa. Untuk masyarakat yang membeli sapi, tidak perlu khawatir, karena PMK tidak akan berdampak pada kesehatan, asal dimasak dengan kematangan yang baik,” tutupnya. ​(Fajar)