SUMBARKITA.ID — Dua lansia asal Kabupaten Banyumas meninggal dunia usai disuntik vaksin virus Corona (COVID-19) dosis pertama. Bupati Banyumas Achmad Husein menduga kedua lansia itu meninggal akibat stroke.
“Kemungkinan karena stroke, ada pendarahan. Kemungkinan karena over confidence setelah divaksin melakukan aktivitas melebihi batas normal,” kata Husein kepada wartawan di Banyumas, Jumat (12/3/2021).
Kedua lansia itu mendapatkan vaksin dosis pertama pada Senin (8/3) lalu. Kemudian satu per satu lansia itu dilaporkan meninggal pada Senin (8/3) malam, dan Selasa (9/3) siang.
“Iya (ada dua lansia), screening sudah ketat, itu kan kejadian yang kebetulan saja, jadi bukan dari akibat vaksinnya apalagi usianya sudah sepuh,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto saat diwawancara terpisah.
Sadiyanto menerangkan kedua lansia yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan usia 75 tahun. Lansia perempuan dilaporkan usai divaksin menjalani aktivitas seperti biasa, serta mengkonsumsi obat karena menjalani perawatan penyakit kronis.
Pada sore harinya, yang bersangkutan dilaporkan tiba-tiba terjatuh dan langsung dilarikan ke RSUD Banyumas. Lansia itu lalu dinyatakan meninggal dan diduga karena stroke.
Untuk lansia laki-laki dilaporkan meninggal sehari kemudian. Lansia ini diduga melakukan aktivitas yang berlebihan usai disuntik vaksin COVID-19 pada Senin (8/3).
“Dia divaksin hari Senin (8/3) di Kecamatan Wangon, di-screening sehat memenuhi syarat, divaksin, setelah divaksin sehat kemudian boleh pulang, aktivitas seperti biasa. Esok harinya Selasa (9/3) dapat informasi dari keluarga itu bekerja agak keras, bawain batu, bawain pasir, katanya info keluarganya kecapekan,” terang Sadiyanto.
Dia menerangkan lansia itu mengeluh lemas hingga tak sadarkan diri. Oleh keluarganya, lansia laki-laki itu dilarikan ke puskesmas. Namun, sesampainya di Puskesmas yang bersangkutan dinyatakan sudah meninggal dunia pada Selasa (9/3) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Jadi pesanan kami-kami kalau sudah sepuh-sepuh istirahat lah. Jangan beraktivitas yang melebihi kapasitasnya,” ujarnya.
Menurut Sadiyanto, tim Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) masih menunggu rekomendasi dari provinsi untuk memastikan penyebab meninggalnya yang bersangkutan.
“Dugaan sementara ke arah situ (stroke),” tuturnya dilansir Detikcom. (*/sk)