Padang – Hingga Minggu (19/5/2024), sebanyak 11 korban banjir lahar dingin Gunung Marapi belum ditemukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat (BPBD Sumbar) akan memperluas area pencarian.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumbar, Ilham Wahab menyebut, pencarian masih dioptimalkan oleh tim gabungan dengan memperluas area pencarian. Berdasarkan data terakhir BPBD, 10 korban hilang berasal dari Tanah Datar dan 1 dari Agam.
“Saat ini tim mengoptimalkan pencarian di sungai yang mengalir hingga perbatasan Sumbar-Riau. Selain itu, tim gabungan lainnya juga menyusuri sungai yang bermuara di Batang Anai Padang Pariaman,” sebut Ilham kepada Sumbarkita, Minggu (19/5).
Juru bicara BPBD Sumbar itu menuturkan, batas waktu pencarian korban ditergetkan sesuai dengan status tanggap darurat hingga Sabtu (25/5).
“Untuk pencarian para korban kita juga akan menyamakan waktu tanggap darurat. Jadi saat ini masih sampai tanggap darurat. Kalau diperpanjang tanggap darurat pencarian akan diperpanjang lagi,” sambungnya.
Sejauh ini 61 korban ditemukan meninggal dunia. 59 korban sudah teridentifikasi dan 2 lagi masih belum diketahui identitasnya.
Sementara, korban yang berada di pengungsian secara bertahap sudah mukai membaik. Bantuan logistik di posko pengungsian saat ini juga sudah terpenuhi.
“Korban yang di pengungsian sudah relatif stabil. Para korban juga ada yang memilih tinggal di rumah saudaranya. Sementara ntuk kebutuhan dasar pengungsi sudah mencukupi,” tutupnya.