SUMBARKITA.ID — Maraknya peredaran narkoba di Sumatra Barat (Sumbar) beberapa waktu terakhir memang cukup mengkhawatirkan. Betapa tidak, peredaran itu disinyalir memunculkan pecandu-pecandu baru yang berpotensi menimbulkan masalah sosial. Belum lagi soal keresahan mantan pecandu yang berusaha untuk sembuh namun mengalami sejumlah kendala.
Untuk membantu pecandu narkoba untuk hidup normal dan keluar dari belunggu barang haram tersebut, Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Karunia Insani telah resmi berdiri di Padang. Yayasan ini mencoba menyembuhkan pasien mantan pencandu Napza dengan metode Therapeutic Community (TC).
Yayasan IPWL Karunia Insani berada di jalan Gang Sehati RT 003 RW 002 No 54 Kelurahan Lubuk Begalung Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Saat ini ada sekitar belasan orang yang dulunya merupakan pencandu napza saat ini tengah berjuang untuk bisa sembuh.
Ketua IPWL Yayasan Karunia Insani, Rillah Fitrah mengatakan awalnya yayasan yang dia pimpin berdiri pada 2019 dan berlokasi di Kabupaten Solok. Karena banyak fasilitas yang tak memadai akhirnya yayasan tersebut pindah ke Padang di Lubuk Begalung.
Kemudian, IPWL Karunia Insani Sumbar diresmikan oleh Kepala BNN Sumbar, Brigjen Pol. Drs. Khasril Arifin, Rabu (9/6/2022).
“Ini adalah rumah orangtua saya. Di sini saya kecil dan dulunya pernah menggunakan narkoba. Sampai akhirnya saya ingin keluar dari lingkaran hitam narkoba. Sebab banyak sekali dampak negatifnya yang membuat masa depan saya menjadi kelam,” terang Rillah.
Berkat dorong keluarga besar terutama sang ibu yang dengan penuh perjuangan memotivasi Rillah berhenti dari pencandu narkoba.
“Untuk berhenti dari narkoba saya menjalani masa rehabilitasi. Alhamdulillah saya berhasil keluar dari dunia hitam sampai saya punya niat juga niat membuat IPWL, sebab keberadaan IPWL saya berarti bagi para pecandu narkoba,” sebut Rillah.