Sementara itu, Wali Korong Gumali Bukik Jariang, Herman Guswandi mengatakan bahwa memang betul keluarga Rasip butuh uluran tangan.
“Mereka hidup mengandalkan lampu togok (teplok). Tidak mampu mendapatkan lampu listrik sebab terkendala biaya sebanyak 6 juta rupiah lebih,” ungkap Herman Gusman.
Selain itu, katanya, pihak PLN ingin memasang dua tiang ke rumah Rasip namun tidak bisa dibantu PLN. Harus dibiayai sendiri oleh Rasip.
“Mereka mempunyai dua orang anak, satu sekolah SMA dan satu lagi SD. Di rumah tersebut tidak ada jaringan internet. Kalau belajar mereka harus ke atas bukit. Malam hari mereka sekeluarga bergantung pada lampu togok sebagai penerangan,” jelasnya.
Keluarga kurang mampu itu butuh perhatian saat ini. Untuk itu penggalangan dana dilakukan. Bagi yang ingin berbagai dan menolong Rasip bisa menghubungi Wali Korong Herman Guswandi melalui HP 081270644164.
Selain itu bisa langsung mengirim bantuan melalui rekening Wali Korong tersebut melalui Bank BRI
No Rekening: 5496-01-006755-53-4, atas nama Herman Guswandi.
Diberitakan Sumbarkita sebelumnya, selain dirundung nestapa hidup serba keterbatasan, anak gadis Rasip pernah juga dibuli (perundungan) dari teman sekolah.
“Anak saya dibuli pemakan babi lantaran hidup di hutan. Diolok-olok karena hidup tanpa listrik dan jaringan internet di rumah,” ujar Rasip pada Sumbarkita.
Keseharian Nabila, anak pertama Rasip mengembalakan kerbau milik orang lain. Mereka juga hidup menumpang di rumah saudara Rasip (tante Nabila). ***