SUMBARKITA.ID — Jenazah yang direbut warga di Kota Malang ternyata hasil tes swab dinyatakan positif Covid-19. Jenazah tersebut direbut dan diciumi anggota keluarga sebelum dilakukan pemulasaraan oleh rumah sakit.
“Hasil swabnya sudah keluar, positif” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Sabtu (15/8).
Sehingga dibutuhkan langkah lanjutan berupa penelusuran atau infomasi terhadap keluarga dan warga yang kontak erat dengan almarhum. Langkah tersebut Ciptanya akan dilakukan guna antisipasi dan pencegahan penyebaran yang lebih luas.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif menyatakan, proses penelusuran mengalami masalah karena situasi masih berduka. Tetapi upaya persuasif dilakukan petugas kesehatan dengan melibatkan pejabat setempat.
Kondisinya belum kondusif. Sehingga kami belum bisa melakukan 3T itu, ”ungkapnya.
Sebelumnya, sebuah video viral yang berisi warga berusaha merebut dan menciumi jenazah berstatus probable atau suspek Covid-19. Peristiwa terjadi di Rumah Sakit Tentara (RST) Soepraoen Kota Malang, Sabtu (8/8).
Pria setengah baya berpakaian koko dan peci putih menciumi jenazah yang dibawa ke ambulans. Jenazah terbungkus kain kafan dalam kantong itu harus dilakukan pemulasaraan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).
“Yang ngerebut itu yang menciumi. Keluarga itu ada dua friksi, antara taat dan yang menolak. Yang meruncing, kenapa menciumi, karena ada informasi jenazah nonreaktif, sehingga melakukan itu. Bahwa dia (jenazah) tidak Covid-19, sehingga terjadi friksi. Setelah terjadi friksi. Setelah itu tiba-tiba ada yang nyelonong, “jelas Wali Kota Malang Sutiaji, Selasa (11/8).
Pelaku merupakan kerabat almarhum yang datang dari luar kota dan diduga mendapatkan informasi salah atas jenazah tersebut. Jenazah pun pada akhirnya dimakamkan dengan protokol Covid-19 setelah melalui negosiasi yang panjang.
Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk pemulasaraan sebelum disalati di masjid. Proses mensalatinya dengan tanpa menurunkan jenazah dari ambulan.