Padang – Seorang warga di Jalan Sawahan Dalam Kota Padang mengeluhkan rumahnya yang rusak berat akibat pembangunan sebuah bangunan yang disebut semi hotel 40 kamar.
Pemilik rumah sekaligus kos-kosan tersebut menyampaikan, pembangunan hotel itu telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Pemilik maupun pihak yang mengerjakan bangunan tidak minta izin ke tetangga sekitar yang berpotensi terdampak proyek itu.
“Awal mereka membangun, getarannya sampai ke rumah kami karena mereka menggunakan pakek alat berat dan paku bumi. Dan dari awal pun kami udah tegur tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” keluh pemilik rumah yang identitasnya minta dirahasiakan, sebagaimana disampaikannya ke Akun Instagram Matarakyatsumbar, Selasa (5/9/2023).
Dia menyebut, saat ini kondisi rumahnya rusak parah.
“Rumah kami hancur, retak sampai miring karena proyek pembangunan 4 lantai itu. Material proyek selalu jatuh ke atas atap rumah kami tiap dia beroperasi pekerjaannya. Kamar kos kami pun juga kena, retak dinding dan keramik,” ujarnya.
Dia menyebut, sempat ada itikat baik pemilik bangunan datang ke rumah membuat surat perjanjian untuk memperbaiki rumah yang rusak pada awal Ramadan.
“Sudah diperbaiki, namun sekarang retak lagi dan lantai rumah kami miring. Perbaikannya cuma setengah-tengah, hanya disisip dikasih besi pinggang tapi tetap retak juga. Bahkan kemiringan rumah kami makin parah,” sebutnya.
Pemilik rumah merasa dirinya hanya diberi janji manis oleh pemilik bangunan tersebut. Karena itu dia berharap, pihak berwenang turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut.
Saat informasi ini disampaikan, Sumbarkita masih masih mencoba menghubungi pihak-pihak terkait kasus tersebut.
Penjelasan lengkap dari pihak yang disebutkan oleh pemilik rumah akan disampaikan melalui berita selanjutnya. ***