SUMBARKITA.ID — Sebuah video aksi pungutan liar (pungli) disertai penganiayaan terhadap sopir truk viral di media sosial dan grup WhatsApp. Berdasarkan latar dan keterangan unggahan, diduga peristiwa itu terjadi di area PT Semen Padang, Kota Padang.
Dilihat Sumbarkita.id Sabtu (10/7/2021), tampak seorang pria yang diduga preman memakai kemeja warna dongker dalaman kaos putih berdiri di pintu kemudi sebelah sopir. Ia kemudian berkata-kata kasar dan kotor lalu memukul sopir.
Sopir truk sempat bertanya apa masalah yang terjadi, namun dijawab dengan ucapan intimidasi.
“Ndak ado urang yang ndak amuah agiah pitih ka den di siko dek ang,” kata si preman dalam bahasa minang.
Kemudian, sopir menjelaskan uangnya hanya tersisa Rp500 ribu, itupun untuk pegangan jalan menuju Pekanbaru.
Tak terima jawaban sopir, si preman kembali mengeluarkan kata-kata kotor dan menamparnya. Ia menarik baju sopir dan memintanya turun dari truk.
Sopir truk terlihat berusaha mencari uang di sela-sela kemudi, kemudian berniat memberikan uang Rp10 ribu. Namun si preman tetap ngotot meminta uang tambahan dengan jumlah yang sama.
Preman tersebut juga menyebut jika semua sopir harus memberi sejumlah yang dimintanya tersebut. Ia mengaku uang tersebut akan digunakan untuk membeli minuman.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon, ketika dikonfirmasi seputar video yang beredar membenarkan kejadian tersebut.
“Benar ada dugaan pemalakan dan pemukulan yang terjadi di area PT Semen Padang, Sabtu (10/7/2021) siang,” kata dia.
Pihaknya pun saat ini sedang melacak keberadaan pelaku.
“Saat ini anggota sudah turun ke lapangan,” sebut Lija Nesmon. (ag/sk)