dr Karyana yang juga Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membenarkan pembiayaan uji Fase I mengalir dari Balitbangkes, Kemenkes. Namun, soal informasi aliran dana yang beredar mencapai Rp 29 miliar menurutnya keliru.
“Iya (didanai), tapi tidak (29 miliar), belum. Uji klinis Fase I hanya 28 orang, hanya berapa, itu juga sebagian besar uangnya digunakan untuk beli peralatan yang kita taruh di RSUP dr Kariadi,” kata dr Karyana tanpa memastikan detail jumlah dana yang diberikan pada uji fase I vaksin Nusantara.
Kata dia, pembiayaan vaksin Nusantara kini sudah disetop sejak Terawan Agus Putranto tak lagi menjabat sebagai Menkes dan digantikan Budi Gunadi Sadikin.
“Iya dihentikan setelah beliau diganti,” pungkasnya.
dr Karyana menyebut pembiayaan vaksin Nusantara wajar karena jika berhasil, bisa memenuhi pasokan vaksin Corona di Indonesia. (sk/cnn)