Sumbarkita — Universitas Negeri Padang (UNP) ikut mengomentari tuduhan terhadap Wali Nagari Koto Beringin, Kecamatan Tiumang, Dharmasraya, mengintip mahasiswi kuliah kerja nyata (KKN) mandi. Penyelenggara perguruan tinggi tersebut menyatakan bahwa tuduhan itu tidak terbukti.
Sekretaris UNP, Erianjoni, mengatakan bahwa pengintipan terhadap 12 mahasiswi UNP yang KKN di Koto Beringin tidak ada. Pihaknya menyatakan hal itu setelah perwakilan UNP dan dosen pembimbing lapangan meninjau kebenaran terjadinya peristiwa itu di lokasi.
“Itu informasi ‘bagalau’. Awalnya, dalam kegiatan peringatan Isra Mikraj, ada pemuda yang mengambil mik masjid, lalu mengumumkan bahwa wali nagari mengintip mahasiswa KKN. Namun, tuduhan itu tidak ada buktinya sama sekali,” ujarnya di Padang, Rabu (5/2).
Erianjoni mendapatkan informasi bahwa dalam tuduhan pengintipan itu ada unsur ketidaksukaan sekolompok warga kepada wali nagari dan ingin mengganti wali nagari tersebut. Ia menyebut pihak-pihak yang tidak suka kepada wali nagar itu menjadikan mahasiswa sebagai alat untuk menjatuhkan nama baik wali nagari.
Mengenai informasi tentang mahasiswi KKN yang mandi di luar posko sehingga rentan diintip, Erianjoni mengatakan bahwa memang ada mahasiswi KKN yang mandi di luar posko. Namun, katanya, atas tuduhan yang menghebohkan itu, kamar mandi tersebut sudah diperbaiki oleh masyarakat.
Ketua tim KKN UNP di Nagari Koto Beringin, Virza Oktavindra, membantah berita yang menyebutkan bahwa wali nagari setempat mengintip 12 mahasiswi KKN yang sedang mandi. Ia menyampaikan hal itu untuk membantah berita yang mengutip namanya bahwa dirinya menyebut wali nagari mengintip mahasiswi mandi.
“Mewakili mahasiswa KKN UNP Nagari Koto Beringin, saya menyatakan tidak pernah menyaksikan atau melihat adanya pengintipan yang dilakukan oleh wali nagari terhadap anak KKN UNP,” ujarnya dalam musyawarah yang diadakan Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Koto Beringin di kantor wali nagari setempat, Rabu (5/2).
Virza juga membantah bahwa ia mengatakan kepada wartawan yang mewawancarainya bahwa ia menyebut Wali Nagari Koto Beringin mengintip mahasiswi mandi.