Lebih lanjut, rektor mengatakan supaya Indonesia tidak terjebak ke dalam Middle Income Trap maka kata kuncinya menghasilkan SDM unggul dan menghasilkan inovasi-inovasi yang akan memandirikan bangsa Indonesia.
“Pada dua titik ini Universitas Andalas hadir menghasilkan SDM unggul dan riset-riset yang produktif dan bermanfaat untuk bangsa,” sambungnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan semua pihak untuk menghasilkan SDM unggul membutuhkan investasi besar disektor pendidikan tinggi. Baginya negara yang maju meningkatkan investasi besar permahasiswa untuk pendidikan tinggi sehingga perguruan tinggi menghasilkan SDM unggul dan inovasi yang bermanfaat.
Salah satu inovasi Universitas Andalas adalah tinta pemilu. “Universitas Andalas mensupply 1 Juta botol tinta untuk KPU, dan hasil inovasi bisa diteruskan dengan memproduksi tinta ramah lingkungan untuk printer,” tambahnya.
Kemudian, dikatakannya sekitar 2 minggu lalu melaunching satu produk reagen untuk menguji bakteri dan sudah digunakan RSUP M Djamil yang diluncurkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Inilah yang dihadapkan dari perguruan tinggi, perguruan tinggi hadir, menjadi mata air bagi masyarakat bukan menara gading tetapi untuk itu dibutuhkan dukungan semua pihak sehingga ke depan Universitas Andalas semakin relevan, semakin kontributif untuk bangsa,” tuturnya.
Dr. Suhartoyo Ketua MK RI mengatakan ada catatan besar dalam menyonsong Indonesia emas 100 tahun setelah Indonesia merdeka di tahun 2045.