Agam- Sejumlah sungai yang berhulu dari Gunung Marapi berubah warna menjadi cokelat. Padahal, air sungai relatif jernih sebelum erupsi Gunung Marapi.
Salah satu sungai yang berubah warna airnya yaitu Batang Aia Katiak, di Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.
Seorang warga setempat, Hatta Rizal menyebutkan, perubahan warna air memang terjadi selama Gunung Marapi erupsi.
“Selain itu, terlihat debit air cukup tinggi dan warna air menjadi cokelat gelap, meski cuaca sedang tidak hujan,” ujarnya yang dikutip melalui Antara News pada Jumat, 5 Januari 2024.
Hatta menyampaikan, Batang Aia Katiak berhulu dari Gunung Marapi dengan jarak 9 kilometer dari pusat erupsi.
“Jadi kalo hujan di puncak, maka material sisa vulkanik akan turun melalui sungai ini,” ujarnya.
Walau begitu, katanya, material vulkanik berupa pasir hitam ini merupakan bahan bangunan kualitas nomor satu.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, mengimbau agar warga waspada karena rawan terjadi banjir lahar dingin.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai harus berwaspada, karena ancaman lahar apalagi ketika hujan,” ujar Petugas PGA, Teguh Purnomo.
Hingga saat ini, Gunung Marapi terus mengalami erupsi dan melutus sebanyak ratusan kali sejak Desember hingga awal tahun 2024.