Sumbarkita – Tensi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pariaman dinilai semakin memanas, hal ini lantaran ramainya hujatan yang dilontarkan antar pendukung kepada masing-masing pasangan calon (paslon).
Salah satunya terkait kasus netralitas ASN Pemko Pariaman yang diduga menggalang dana untuk salah satu paslon. Warga Pariaman melalui media sosial melontarkan berbagai sentimen negatif terkait isu tersebut.
Menurut data dari pihak kepolisian, Kota Pariaman menjadi salah satu daerah dengan ujaran kebencian paling tinggi.
Menilik dari data tersebut, Pengamat politik serta Dosen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Andalasa (Unand), Sadri Chaniago membeberkan terkait karakter politik yang dimiliki warga Tabuik itu.
Menurutnya, warga Pariaman memang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam berpolitik dari daerah lain.
“Karakter politik warga Pariaman agak unik, agak lain langgam politiknya,” kata dia pada Jumat (25/10).