SUMBARKITA.ID — Pembangunan jalan layang atau flyover Sitinjau Lauik di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang mulai menemui titik terang. Hal itu diketahui saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT. Hutama Karya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Direktur Utama PT. Hutama Karya Budiharto menjelaskan bahwa pihaknya telah memulai study flyover Sitinjau Lauik. Menurutnya study tersebut akan selesai dalam waktu dua bulan dan selanjutnya proyek bakal dilelang di awal tahun 2023.
“Kami mengajukan surat ke Menteri PUPR dan telah mendapat jawaban bahwa untuk KPBU Sitinjau Lauik kami sudah mendesain sudah agak lama. Jadi dalam waktu dua sampai tiga bulan ini selesai desainnya. Kemudian nanti akan kami serahkan ke Dirjen Binamarga untuk dilelang. Diprediksi awal tahun sudah mulai lelang. Insya Allah bisa (pengerjaannya mulai Juni 2023),” kata Budiharto sebagaimana diberitakan Detikcom, Rabu (16/11/2022) dikutip Sumbarkita.id, Kamis (17/11/2022).
Diketahui, pernyataan Budiharto tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade. Dalam rapat itu Andre menanyakan informasi yang ia dapat dari Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR bahwa kementerian PUPR telah bersurat ke PT Hutama Karya untuk pelaksanaan study flyover Sitinjau Lauik terkait KPBU antara Hutama Karya sebagai pemrakarsa dengan Kementerian PUPR.
Sebelumnya, wacana pembangunan flyover di kawasan Sitinjau Lauik Kota Padang kembali mengemuka ketika Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Panorama 2, Sitinjau Lauik, Kota Padang, Rabu (2/11/2022).
Saat itu Basuki mengatakan Sitinjau Lauik merupakan jalur logistik yang banyak dilalui oleh truk. Ia melihat sering terjadi mobil besar tersangkut saat melintas di kawasan Panorama 1.
“Di panorama 1 itu sering mobil-mobil besar tersendat, bukan karena mogok ya, tapi karena tikungannya yang sulit. Jadi kita akan perbaiki geometrinya, harus dilebarkan, ditinggikan atau bagaimananya, jadi kita cari dulu solusinya, nanti baru kita kerjakan secara permanen,” katanya.
Menurut dia, salah satu solusi mengatasi kondisi tersebut adalah menbangun flyover.
“Salah satu alternatif lainnya yang akan kami berikan yaitu dengan membuat flyover seperti yang ada di Kelok 9, saat ini kita sedang mempersiapkan desainnya. Namun, untuk saat ini kita fokuskan dulu penanganan jalan di Panorama 1,” ujarnya. ***