Sumbarkita – Tokoh masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Amran menilai, lima orang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), dinilai tidak berkerja dengan serius dan lebih banyak ongkang-ongkang kaki kemudian terima gaji Rp10 juta lebih.
Hal ini disebabkan, KPU Pesisir Selatan mencatat tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 hanya sekitar 76,6 persen. Padahal, tingkat partisipasi pemilih telah di tetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yakni 79,5 persen.
Kata Amran, partisipasi pemilih tidak tercapai target oleh KPU disebabkan kurangnya komunikasi dan mensosialisasikan Pemilu 2024.
“KPU kurang komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya di wilayah yang tidak terpapar media massa. KPU ongkang-ongkang kaki saja kemudian dapat gaji Rp10 juta lebih. Padahal itu gajinya besar,” ujarnya pada wartawan, Kamis (27/6).
Ia menyebut, bisa jadi para pemilih di nagari pelosok bukannya tidak tahu waktu pelaksanaan pemungutan suara. Hanya saja KPU tidak bekerja dengan baik, karena sosialisasi minim KPU lebih banyak ongkang-ongkang kaki di kantornya.
Akibat semua itu, lanjutnya, masyarakat yang hendak memberikan hak suara mereka menjadi kekurangan informasi dalam memutuskan siapa yang akan dipilih.