Masjid ini memiliki gaya arsitektur akulturasi antara Tradisional, Timur Tengah dan Eropa.
Dalam bangunan masjid akan terlihat cat berwarna biru langit dan bentuk arsitektur neo klasik dari Eropa yang dominan pada bagian fasad.
Dengan luas sekitar 30×30 meter persegi dan 25 tiang, Masjid Raya Gantiang dapat menampung jamaah sebanyak 4000 orang.
Sejak pembangunannya, masjid tersebut tercatat sudah beberapa kali renovasi yaitu pada 1970 dan 2007. Kemudian, pasca gempa 30 September 2009, masjid tersebut rusak parah dan dinyatakan tidak layak pakai. Direnovasi lagi pada Februari 2010.
3. Tempat Persinggahan Soekarno di Zaman Jepang
Dilansir dari duniamasjid, Bung Karno dan Bung Hatta pernah singgah di Masjid Raya Gantiang pada tahun 1942 setelah mereka kembali dari masa pembuangannya di Bengkulu.
Pada masa kedudukan tentara Jepang, Masjid Raya Ganting dijadikan sebagai markas besar wilayah Sumatera Barat dan Tengah sekaligus tempat pembinaan prajurit Giyugun dan Heiho.