Padang – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Alifah Padang mengukir sejarah baru dengan transformasinya menjadi Universitas Alifah Padang, sekaligus meluluskan 325 tenaga kesehatan profesional dalam prosesi wisuda yang berlangsung di ZHM Hotel Padang, Rabu (30/10). Wisuda yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh para civitas akademika, pejabat daerah, serta tokoh penting di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pada kesempatan ini, lulusan yang diwisuda berasal dari berbagai program studi, mencakup 91 Profesi Ners, 39 Profesi Bidan, 63 Sarjana Kebidanan, 55 Sarjana Kesehatan Masyarakat, dan 77 Sarjana Keperawatan.
Ketua STIKes Alifah, Dr. Fanny Ayudia, M.Biomed, dalam pidatonya menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Ia menyebut bahwa perjalanan STIKes Alifah sejak berdiri tahun 2004 hingga kini telah melalui banyak transformasi.
“Sejak pertama kali berdiri, STIKes Alifah telah berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten di bidang kesehatan. Dengan dukungan peraturan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, kami berproses hingga resmi memperoleh izin penggabungan Akademi Kebidanan Alifah Padang ke dalam STIKes pada tahun 2018. Hari ini, perjalanan itu mencapai puncaknya dengan keluarnya izin dari Kemendikbud untuk bertransformasi menjadi Universitas Alifah Padang,” ujar Dr. Fanny.
Menurut Fanny, perubahan ini merupakan wujud kesiapan STIKes Alifah dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di bidang kesehatan, khususnya dalam meningkatkan kualitas lulusan agar semakin siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.
“Dengan visi baru sebagai universitas, kami semakin berkomitmen melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam kompetensi teknis, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam etika dan jiwa kepemimpinan,” tambahnya.
Sebagai universitas, Universitas Alifah kini membuka Fakultas Kesehatan dan Komputer dengan berbagai program studi terakreditasi LAM-PT.Kes dan BAN-PT, termasuk Prodi S1 Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners yang telah terakreditasi B, serta Prodi S1 Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, dan Profesi Bidan yang memiliki
akreditasi “Baik” dan “Baik Sekali.” Selain itu, Universitas Alifah kini juga memiliki Fakultas Bisnis dan Manajemen dengan Prodi Kewirausahaan dan Manajemen Ritel.
Ketua Yayasan Pendidikan Alifah Nur Ikhlas Padang, Hj. Fatmi Arma, turut menyampaikan bahwa yayasan telah menyediakan berbagai program pendukung untuk meningkatkan kualitas dosen dan staf pendidik. Hingga saat ini, sebanyak 90% dari 52 dosen Universitas Alifah telah memiliki gelar magister dan doktor. Yayasan juga memberikan dukungan berupa beasiswa bagi dosen yang melanjutkan pendidikan ke jenjang S3.
“Kami berkomitmen agar pada tahun 2026, setidaknya 30% dosen di Universitas Alifah telah menyelesaikan pendidikan doktoral. Ini merupakan bagian dari visi besar kami untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di bidang kesehatan,” tuturnya.
Dalam rangka mengembangkan jejaring internasional, Universitas Alifah juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas luar negeri. Program kerjasama dengan Lincoln University Malaysia, misalnya, telah mendukung peningkatan kualitas pengajaran dan riset melalui program lanjut studi bagi dosen, serta kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, STIKes Alifah kini juga menjajaki kerja sama dengan Prince Songkhla University di Thailand, serta telah diterima untuk kolaborasi akademik dengan University Malaya yang merupakan salah satu universitas terkemuka di dunia.
Perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X, Taufik, S.Sos, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas perkembangan yang dialami Universitas Alifah.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana STIKes Alifah telah berkembang begitu pesat hingga hari ini. Dengan perubahan status menjadi universitas, saya harap lulusan Universitas Alifah Padang mampu bersaing di dunia kerja, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” ungkap Taufik.
Ia juga berharap para lulusan mampu meningkatkan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, serta memiliki keterampilan kerja sama yang baik.
“Kemampuan ini sangat diperlukan agar lulusan kita tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan dapat berkontribusi pada lingkungan kerja yang multikultural,” tambahnya.
Kegiatan wisuda ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Yuni Andra, SKM.MM, yang turut memberikan ucapan selamat kepada para lulusan dan apresiasi kepada Universitas Alifah yang telah berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan berkualitas di Sumatera Barat.
Dengan jumlah alumni mencapai 4.090 orang, Universitas Alifah telah menghasilkan tenaga kesehatan yang berkontribusi di berbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta, di seluruh penjuru Indonesia. Berdasarkan hasil tracer study, hampir 90% alumni Universitas Alifah bekerja sesuai bidang keahlian, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat dan dunia kerja terhadap kualitas lulusan perguruan tinggi ini.
Secara keseluruhan, kegiatan wisuda berlangsung lancar dan penuh hikmat. Transformasi STIKes Alifah menjadi Universitas Alifah Padang menjadi awal baru dalam sejarah pendidikan kesehatan di Sumatera Barat, membuka peluang yang lebih luas bagi pengembangan sumber daya manusia dan riset kesehatan di tingkat nasional dan internasional.