Pulihnya aktivitas ekonomi tercermin pada perkembangan beberapa indikator dini hingga September 2021 yang menunjukkan perbaikan, antara lain Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur kembali berada pada zona ekspansif di level 52,2, meningkatnya mobilitas penduduk, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen, serta konsumsi listrik sektor industri dan bisnis.
Sementara itu, laju inflasi terkendali di level 1,6 persen (yoy). Dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan terus berlanjut di bulan September 2021, mencapai USD 4,37 miliar atau secara akumulatif Januari hingga September telah mencapai USD 25,07 miliar.
Posisi cadangan devisa berada pada level USD 146,87 miliar, atau setara dengan 8,9 bulan impor barang dan jasa.
“Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari upaya penguatan sinergi dan koordinasi kebijakan antara Pemerintah, BI, OJK, dan LPS dalam rangka menjaga SSK serta akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya dilansir Jawapos.com. (*)