Sumbarkita – Sosok Nia, gadis penjaja gorengan yang dibunuh di Padang Pariaman, ternyata sempat ditawarkan beasiswa dan berencana melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi.
Namun gadis 18 tahun asal Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat itu ditemukan tewas terkubur tanpa busana, Minggu (8/9). Nia diyakini menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Jasad Nia telah dimakamkan pukul 16.30 WIB di pemakaman umum dekat rumahnya pada Senin (10/9).
Wali Nagari Guguak Ahmad Yuni Kamil menceritakan bahwa Nia merupakan sosok pejuang membantu ekonomi keluarga. Sepulang sekolah, dia kerap membantu ibunya mencari uang dengan menjajakan gorengannya keliling kampung mulai pukul 4 sore hingga jam 6 waktu magrib. Sedangkan ayahnya jarang di rumah.
Anak ke-2 dari 4 bersaudara itu tak pernah malu berjualan demi bisa membantu orang tuanya. Sejak SMP dia sudah berjualan gorengan keliling jalan kaki. Gorengan yang ia jajakan setiap hari itu bukan dibuat sendiri melainkan dibuat orang lain, lalu dia yang menjajakannya.
Selama ini Nia dikenal sosok gadis baik yang ramah dan pekerja keras
“Nia kami kenal begitu baik. Selama ini kami tidak pernah mendengar ada yang bermasalah dengan dia. Dari SMP itu Nia membantu orang tuanya. Di kawasan kantor Wali Nagari mereka juga berjualan. Pada pagi hari Ibu Nia yang berjualan dan sore harinya sepulang sekolah Nia menggantikan ibunya,” kata Wali Nagari itu.