Dr. Mohammad Djamil merupakan orang Indonesia pertama yang berhasil meraih 2 gelar doktor. Gelar pertama dengan titel Doctor Mediciane Interne Ziekten diperolehnya dari Universitas Utrecht, Belanda pada 31 Mei 1932.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 12 Juni 1934, ia berhasil meraih gelar doktor kedua dengan titel Doctor of Public Health (DPH) di Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat dengan bantuan beasiswa dari Yayasan Rockfeller.
Selain dua gelar doktor di atas, Djamil juga mendapat gelar malarialoog atau ahli malaria dari Dr. Overbeek, Kepala Bestrijding di Indonesia. Semuanya bermula pada tahun 1938-1939 ketika ia ditugaskan di Kantor Pusat Penyakit Malaria di Jakarta.
Di sana, ia berhasil menemukan cara baru membasmi jentik nyamuk menggunakan dedak dan menemukan peran selaput protozoon di permukaan air dalam proses penyebaran malaria.
Peran di Bidang Politik dan Pendidikan
Selain sebagai dokter dan peneliti, Djamil juga terjun ke dunia politik dengan bergabung ke dalam Partai Sosialis Indonesia. Di sana, ia sempat menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Sumatera Barat. Ia juga pernah menjadi Residen Sumatera Barat, Gubernur Muda Sumatera Tengah, dan Gubernur Militer Sumatera Tengah.
Dalam dunia pendidikan, Djamil berkontribusi dalam pendirian Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Andalas. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, pada tahun 1978, namanya diabadikan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil yang sebelumnya bernama RSUP Jati di Kota Padang.
Itulah dia informasi mengenai Dr Mohammad Djamil, seorang pejuang kemerdekaan sekaligus dokter asal Indonesia yang namanya diabadikan menjadi rumah sakit ternama yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat.